Pages

Cari Blog Ini

Asuransi Syariah

Halo Masih Bersama kita di Toko online dimana saat ini kita akan memberikan informasi untuk produck baru kita Asuransi Syariah Silahkan lihat untuk produck lucu unik kita disini coozarief Tentang Produk Barang unik

Marketing asuransi syariah
Sebelum kita membahas tentang marketing kita pelu tau dulu bahwa dari100% seluruh penduduk Indonesia yang menggunakan asuransi hanya 2% penduduk Indonesia, itupun dibagi dengan asuransi syariah dan asuransi konvensional. Dengan penduduk yang masih banyak itu yaitu masih 98%, asuransi syariah di Indonesia ini dapat diperluas dan dikembangkan.
Bagaimana cara pengembangannya dan bagaimana cara agar orang mau beransuransi sebenarnya setiap orang itu mau berasuransi kalau tau bahwa manfaat asuransi itu banyak sekali, bahkan kalau semua orang di Indonesia ini berasuransi akan dapat meningkatkan tali persaudaraaan kita dengan tolong-menolong kita sesama penduduk Indonesia. Dan kita dapat membantu meringankan beban orang yang membutuhkan atau orang miskin.
Karena di Indonesia ini masih belum banyak orang yang mau menggunakan asuransi berarti kalau diumpamakan dengan berdagang pembelinya banyak dan pedagangnya sedikit. Karena itu asuransi syariah masih bisa berkembang dengan baik, tidak usah menjadikan asuransi konvensional itu sebagai saingan karena itu tidak baik dan kita harus menjadikan mitra kita yang satu ini saudara agar kita lebih baik dalam berusaha. Kalau ingin berbisnis denganbaik dan benar kita harus mencari apa yang di inginkan pelanggan.
Memasarkan produk syariah butuh marketer syariah. Apa jadinya jika marketer syariah gagal dalam memasarkan produk syariah. Tentunya pertumbuhan bisnis dan aset bisnis syariah tak pernah naik kelas. bahwa dalam mengembangkan bisnis syariah ini bukan hanya sekedar memperoleh uang saja tapi lebih dari itu, untuk mendapatkan keridhoan dari Allah. Tidak hanya itu, marketer syariah juga harus mampu menguasai dan memahami bisnis syariah secara utuh.

Menjadi marketer syariah merupakan hal yang sangat baru di dunia marketing dewasa ini, munculnya marketer syariah seiring dengan perkembangan bisnis syariah yang  berkembang saat ini.  Dalam mengembangkan marketing syariah, bekerja bukan sekedar memperoleh uang saja tetapi ada nilai-nilai pahala yang di raih.

Banyak hal,  dalam marking syariah kita harus jujur dan transparan, tak boleh membohongi  dan tak boleh melakukan marketing dengan cara  menghalalkan segala cara. Prinsip-prinsip inilah yang sebenarnya digunakan dalam marketing syariah.
Menjadi marketer syariah tidak harus di lembaga bisnis syariah, tapi di lembaga konvensional juga bisa, asalkan si marketer tersebut dalam bekerja menggunakan pendekatan syariah, yaitu jujur dan tak melakukan pelanggaran agama. Tentu saja produk yang dijual juga harus memenuhi kriteria yang diperbolehkan dalam Islam. Jadi tidak ada istilahnya “rentenir syariah” atau ‘marketer bir syariah” karena jelas-jelas produk yang dijualnya ribawi dan diharamkan agama. Semua kembali pada sikap pribadi masing-masing.
Akan tetapi marketer sekarang ini belum bias menarik masyarakat ke bisnis syariah. Saya melihat mereka belum memiliki rasa percaya diri (PD) dalam memasarkan produk syariah, mereka sudah merasa bahwa produk syariah kalah jauh denagn produk konvensional. Padahal jika kita bedah produk syariah tersebut secara dalam mampu mengungguli dengan produk konvensional yang ada selama ini.
Saya rasa yang menjadikan permasalahan bagi para makerter syariah selama ini adalah lebih pada kemampuan penguasaan dalam menawarkan produk sangat lemah di samping itu rasa percaya diri mereka juga sangat lemah.
Membuat mereka dalam perubahan cara berfikir mereka itu penting, bahwa dalam mengembangkan bisnis syariah ini bukan hanya sekedar memperoleh uang saja tetapi lebih dari itu, untuk mendapatkan keridhoan dari Allah. Kemudian marketer syariah harus mampu menguasai dan memahami bisnis syariah secara utuh. Jika mereka setengah-setengah dalam memahami bisnis syariah, akan sangat kesulitan bagi mereka dalam mengembangkan marketing syariah. Dan jadikan klien itu kehadiran marketer  adalah membantu mereka dalam merencanakan investasinya dan sekaligus mengarahkan bisnis yang diridhoi oleh Allah SWT.

Dalam asuransi kita akan mengenal sebutan tentang tabaru’. Tabaru’ adalah dana tolong menolong kita dan digunakan untuk orang yang mendapat musibah dan dana tabaru’ ini akan banyak jika yang ikut asuransi itu banyak, apalagi kalau seluruh rakyat Indonesia ikut asuransi kita akan semakin mudah dan semakin banyak rakyat indonesia yang terkena musibah akan terbantu.
Di asuransi syariah juga ada loading (bianya pengelolaan) bianya ini untuk semua pengelola yaitu asuransi syariah. Sebenarnya niat orang beransuransi itu apa niatnya adalah menolong orang bukan untuk meansuransiakan tubuh tanganya agar nanti kelak mendapat ganti rugi yang layak itu salah sebernarnya. Siapa sih yang ingin orang itu mati dan siapa yang ingin orang itu tangannya hilang dan kakinya hilang tidak ada kan, kita ingin hidup di dunia ini dengan sempurna makanya sebagai marketer harus bisa merubah pola pikir dalam masyarakat yang sdeperti itu.
Dalam mengikuti asuransi syariah pandangan masarakat sekarag ini adalah bilananti dirinya mati akan dapat ganti rugi yang layak dari asuransi itusalah kita ikut asuransi bukan mencari keuntungan akan tetapi kita mencari pahala dari Allah kita ikut asuransi itu rugi dan tidak ada yang balas karena kita ini adalah ikut untuk dana tolong-menolng jadi kita harus mengiklaskan dana kita dan Insaallah nanti Allah yang akan membalasnya.
Sebenarnya para loading atau pengelola dana syariah itu juga bekerja dengan penuh rasa tanggung jawab dan berhati-hati karena yang dikelola itu adalah dana kebajikan atau dana tolong-menolong mangkanya mereka harus berhati-hati dan jangan sampai ada yang kliru kalau kliru pengelola bias dosa karena amanah mereka itu sangat penting bagi orang yang terkena musibah. Para pengelola ini tidak boleh mengotak-atik dana tabaru’ karena dana tabaru’ itu dana yang akan digunakan untuk orang yanmg terkena musibah.
Memang kelihatanya dana pngelolaan itu besar kalu dilihat daripresentasimya yaitu 75% padahal itu sedikit karena dana yang dibutuhkan pengelola itu banyak sekali seperti dana yang sosialisasi dalam msyarakat agar untuk masyarakat itu minat dalam beransuransi. Selain  itu agar diminati oleh msyarakat asuransi syariah khususnya si pengelola harus bekerja professional dan menggunakan atau mendapat amanah dari masyarakat haus dikerjakan dengan benar agar masyarakat percanya dan semakin banyak yang ikut asuransi.
Kalau di asuransi konvensional lebih besar lagi bahkan sampai 250%  memang dana pengelolaan itu membutuhkan bianya yang sangat besar lihat saja asuransi syariah hanya 75% masih kalah jauh dengan asuransi konvensional. Sebenarnya yang betul itu adalah asuransi konvensional yang mematok 250% untuk dana pengelolaan karena dana segitu diperkirakan cukup untuk beransuransi dengan baik dan mestinya para pengelolanya juga sangat professional, disbanding dengan asuransi syariah yang hanya 75% itu sangat sedikit sekalai sebenarnya para pengelola itu juga tidak mendapat yang seharusnya karena asuransi syariah kanbisnis beramal tolong-menolong maka baik pengelola maupun klien harus ikhlas dan yakin kalau ikhlas akan mendapat pahala dan InsaAllah Allah akan menggantinya.
Trus yang terakhir adalah dana tabungan bila ada biasanya yang ada dana tabungan didalam asuransi adalah dana asuransi pendidikan kecuali pendidikan tidak ada semuanya mutlak dana asuransi. Kalau ingin menghentikan asuransi biasanya dana asuransi atau dana tabaru’ dan adan loading itu tidak diberikan karena dana itu untuk kebajikan menolong-orang harus kita ikhlaskan nanti biarAllah yang akan membalasnya. Nah yang boleh diambil hanya dana tabungan ini karena dana tabungan ini sudah lain dengan dana asuransi.
Marketing syariah adalah merupakan statrigi bisnis yang harus menaungi aktifitas dalam perusahaan maka apa daja yang harus diperlukan sebagai marketing yang baik itu yaitu[1]:
1.      Theistis (Rabbaniyah)
2.      Etis (Akhlakiyah)
3.      Realistis (Al-Waqiiyyah)
4.      Humanistis (Al-Insaniyah)
Jika kita tinjau dari keempat elemen diatas. Pertama berdasrkan ketuhanan, yaitu satu keyakinan yang bulat, bahwwa semua gerak-gerik manusia selalu berada dibawah pengawasan ilahi, yang maha kuasa. Oleh sebab itu semua insane harus berprilaku sebaik mungkin, tidak berprilaku licik, suka menipu, mencuri milik orang lain atau suka mencuri milik orang lain dengan jalan yang bathildan sebagainya kondisi ini sanagt dinyakini oleh umat muslim, sehingga menjadi pegangan hidup, tidak tergoyahkan. Nilai rbbaniyah ini melekat atau menjadi darah daging dalam pribadi setiap muslim, sehingga dapat mengerem perbuatan tercela di dunia bisnis.
Kedua etis, artinya semua itu berprilaku diatas norma etika yang berlaku umum. Etika adalah kata hati, dan kata hati ini adalah kata yang sebenarnya tidak bisa dibohongi. Maka etika berbisnis itu penting dengan niat yang baik dari dalam hati kita.
Ketiga realistis, artinya sesuai dengan kenyataan, jangan mengada-ngada apalagi yang menjurus kebohongan. Semua transaksi yang dilakukan harus berlandaskan realita, tidak membeda-bedakan orang, suku, warna kulit semuya tindakan penuh dengan kejujuran.
Keempat humanities, artiny berperi kemanusiaan, hormat meghormati sesama marketing menjadikan hidup yang lebih baik. Jangan sampai kegiatan marketing ini sebaliknya malamerusak tatanan hidup masyarakat. Dan tidak merugikan orang lain.







[1] Managemen bisnis syariah, Prof. Dr. H. Buchari Alma, Donni Juni Priansa, S.pd.